Sunday, April 22, 2007

Perjalan tanpa Sadar


Aku berjalan di dunia yang sangat terang antara warna hitam dan putih, aku terus melangkah maju dan takut untuk menengok kebelakang karena setiap jalan yang kulalui akan berupah menjadi gelap seolah-olah jalan yang selalu mendorongku untuk terus melangkah kedepan biarpun setiap langkahku aku merasa ketakutan.

Sesampai di suatu tempat yang lapang dengan cahaya yang terang serta berwarna putih mulus tanpa noda. Aku berhenti sejenak demi melihat itu dan saat aku terpaku dengan keadaan ini didepanku tampak sesosok manusia dengan wajah pucat,

tapi menakutkan untuk sosok manusia, wajahnya seolah ingin marah dan memaki aku. Beberapa saat kemudian dia bicara dan menyuruhku untuk shalat, entah mengapa setelah dia bicara itu aku langsung mencari tempat wudhu, dan anehnya lagi tempat itu sudah ada di belakangku. Aku melakukan shalat subuh sampai wiridnyapun ku lakukan, setelah selesai dengan shalatku aku diajak untuk terus jalan.

Aku diajak ketempat suatu tempat dimana tempat itu adalah pekuburan atau tempai orang-orang membaringkan dirinya tuk selamanya, aku dituntun kesebuah makam yang bernama “Syeh Muhammad Yasin” ditempat itu orang tadi menyuruhku untuk mendoakan orang yang telah di tidurkan di dalamnya, dia bilang “ni simbahnu sing wis suwe ora kowe kirimi” saiki kirimi Al Fatekah sak rampunge” aku dengan bingung masih menuruti perkataan orang tadi. Dan akhirnya aku selesai.

Aku dibawanya jalan kembali dan tempat yang terakhir ini adalah tempat yang sangat beda dengan kedua tempat tadi tempat-tempat yang jauh dari penderitaan. Tempat ini aku dipaksa melihat orang-orang yang disiksa dengan kejam dan tanpa ampun, ada teriakan-teriakan yang sangat mengerikan dari mulut orang-orang yang di dalam aku diajak jalan dan mulai mendengan beberapa rintihan orang-orang tadi ada yang menyesal dengan menyebut sesalahan masalalunya,”jangan cambuk aku”,”jangan tusuk aku dengan pisau itu aku memang pernah menyakiti orang Cuma aku terlambat untuk minta maaf tapi aku menyesal” aku berhenti dan orang tadi bilang berucap kamu harus merasakan siksaan itu karena kamu banyak dosa. Aku dipegangi oleh dua orang yang sangat kuat dan besar aku diikat dengan kencang, aku berusaha berontak dan melawan…

Dengan tatapan angkuh aku tetap dipaksa merasakannya aku pun berucap tobat berulang-ulang, entah angina dari mana orang tadi memanggilku dan menawariku dua pilihan satu dan salah satu dari dua jawaban itu adalah penentu dari kehidupanku. Yang pertama aku disuruh baca Al Quran dan yang kedua aku disuruh melempar setan. Dalam pikirku aku bingung, akhirnya aku memilih untuk baca Al Quran aku baca Juz 30 ayat per ayat dan tanpa terasa aku hamper menyelesaikannya. Pelan-pelan semua yang ada disekitarku berubah aku mendengar orang yang memanggil namaku berulang-ulang, suara itu semakin jelas dan aku semakin sadar dan akhirnya aku Bangun.

Ternyata Cahyo memanggilku. Aku sadar dan merenung sesaat setelah itu aku pergi tuk mandi

No comments: