Thursday, August 23, 2007

Unsur Api (dalam sifat dasar makhluk-NYA)

Dalam renungan di bukit yang dipenuhi pohon bambu ini aku berfikir dan ingin menorehkan sebuah kegelisahan yang ada dalam kepala tentang tingkah polah manusia yang semakin hari semakin panas saja bak bara api yang tanpa henti berkobar. Unsur api yang terus menghancurkan tetap ada dalam diri manusia apalagi yang jauh dari agama, manusia ini sangat dekat dengan permasalahan, kejahatan dan persoalan-persoalan lain. Memang setiap manusia pasti mempunyai problem masing-masing, entah itu sangat membebani atau persoalan ringan yang tidak terlalu di fikirkan oleh manusia.

Dapat kita lihat semua makhluk ciptaan-NYA semua pasti mempunyai unsur api baik itu malaikat, jin, bahkan setan. Dapat kita lihat bahwa semua makhluk-makhluk itu mempunyai sifat yang tidak lepas dari asal mereka diciptakan. Perbedaan menonjol antara manusia dan malaikat, jin dan setan hanya pada bentuk fisik, manusia mempunyai bentuk fisik nyata dan memiliki cipta, rasa dan karsa. Semua itu tidak lepas dari sifat tanah liat yang dapat dibentuk dan diubah sesuai keingian dan sangat sulit dibuat bentuk yang sama.

Makhluk yang ada terbagi atas beberapa unsur satu dan dua, yang masuk pada unsur satu adalah malaikat, jin, setan, sedangkan manusia masuk pada unsur kedua.


Makhluk yang ada pada unsur satu, bisa hidup tanpa makan karena tidak memiliki fisik atau raga yang bisa rusak dan mati. Sedangkan ruh tidak akan pernah bisa mati, tidak terkecuali ruh manusia. Mengenai unsur yang membentuk atau awal dari ruh adalah cahaya, sedangkan cahaya ada karena adanya pancaran panas (bisa dikatakan adanya pancaran api) dari api ini dapat kita jabarkan menjadi beberapa unsur yang ada, semisal unsur pembentuk setan yaitu api itu sendiri. Sedangkan jin tercipta dari baranya api dan para malikat tercipta dari cahaya atau nur yang bersumber dari api juga. Tidak luput ruh manusia pun tercipta dari cahaya atau nur itu sehingga kita percaya bahwa ruh kita tidak mungkin rusak atau mati.

Dilihat dari segi kebatinan bahwa mati merupakan terpisahnya raga secara fisik dengan jiwa atau ruh dimana dari segi ketahanan atau usia fisik manusia normal hanya bisa bertahan sekitar kurang lebih 99 tahun, biar pun ada beberapa orang yang memiliki umur melebihi itu dari itu. Tidak lepas dari proses kematian tadi bahwa jiwa atau ruh kita jika sudah tidak mau menempati raga kita yang kian lama kian rusak sehingga perpisahan antara ruh dan raga itu sering kita katakan kematian karena unsur kedua dari manusia sudah terlepas dari unsur pertama.

Unsur pembentuk manusia yang tercipta dari tanah liat telah rusak dan harus kembali pada asalnya sehingga manusia mati harus kita kubur agar unsur tanah kembali pada tanah, sedangkan ruh atau jiwanya masih menunggu sampai hari kiamat, bahkan tidak akan pernah mati atau sirna. Lain dengan orang gila, mereka hanya menanggung beban didunia saja. Untuk urusan ruh dan jiwa tidak diketahui. Dimaksud dengan orang gila adalah orang yang tidak memiliki akal, cipta, rasa, dan karsa, sehingga orang itu hanya mengandalkan insting dan belas kasihan orang. Jika dalam pengertian seperti itu sudah dapat dimengerti maka urusan tentang jiwa dan raga merupakan urusanNYA.
Dapat kita lihat lagi tentang apa sebenarnya yang ada pada manusia, malaikat, jin, bahkan setan. Manusia dapat mempunyai sifat-sifat seperti malaikat, jin bahkan bisa melebihi setan tergantung lagi pada tingkat keimanan dan seberapa dalam dia tahu agama yang merupakan sebuah arahan hidup menuju keabadian.

Pemikiran ini mungkin sudah diulas oleh beberapa tokoh ulama, setidaknya ini merupakan ulasan yang sangat ringan dalam pengartiananya sebagaimana manusia dibekali akal untuk secara terus menerus berfikir cerdas. Dalam proses berfikir itu, manusia pasti menemui beberapa pengalaman baru yang tidak akan terulang lagi dalam hidup. Sampai pada titik di mana manusia dapat berfikir dalam pencarian Tuhan dalam logika biar pun hal tersebut tidak mungkin dilogika.

Dalam proses ini sedikit banyak akan timbul bermacam-macam ilmu pengetahuan yang sebenarnya sudah dijelaskan secara mendasar dalam Al Quran. Sebagai manusia yang haus akan ilmu pengetahuan, setidaknya dapat membedakan masalah yang bisa dilogika dengan akal dan yang tidak bisa dilogika, agar dalam pencarian kebenaran itu tidak terjerumus dalam paham-paham yang keluar agama.

Manusia yang haus akan ilmu yang ada di dunia ini sebenarnya sudah tidak lepas dari sifat dasarnya yang mudah untuk dibentuk dan singkronisasi antara jiwa dan raga sangatlah sebentar dalam kehidupan ini. Jiwa manusia atau yang sering kita kata sebut ruh merupakan gambaran dalam kehidupan yang merupakan adanya beberapa sifat dasar seperti nafsu. Yang selama ini terus-menerus membisiki kita untuk melakukan sesuatu entah itu baik atau buruk. Ruh dalam ajaran Islam dipercaya terbuat dari cahya yang memiliki sifat lurus dan patuh.

Dan yang memiliki sifat sama dengan sifat cahaya tersebut dapat kita percaya dengan sifat-sifar malaikat yang selalu taat akan apa yang diperintahkan oleh-NYA, tanpa ada tanya dan komentar karena malaikat tidak memiliki sifat nafsu yang selalu mengarahkan untuk berfikir dengan logika. Malaikat tidak mengenal apa yang disebuat dengan logika karena apa yang tidak malaikat sendiri tidak dapat dilogika kita hanya harus percaya dengan keberadaanya.

Tidak dapat kita pungkiri, memang manusia mempunyai sifat hawa atau yang sering kita sebut nafsu setan. Memang benar nafsu setan tidak akan hilang dalam diri manusia. Dalam beberapa konteks ilmu agama dan ilmu pegetahuan alam tentang hubungan antara hukum api dan cahaya tidak akan ada habisnya terus beriringan sejajar dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Dapat dilihat secara logika tentang adanya cahaya dalam kehidupan ini. Satu-satunya sumber cahaya dapat dikatakan adalah api. Dilihat dari segi logika, apabila ada api yang hidup maka daerah sekitar tersebut pasti akan tampak terang biarpun hanya radius beberapa meter saja karena adanya cahaya yang terpancar dan dapat tertangkap oleh mata kita.


Read More......

Tuesday, August 14, 2007

Pendidikan dan Kerja Kita


Memperingati kemerdekaan RI yang ke-62 banyak kemeriahan didaerah-daerah bahkan wilayah pedalaman pun ikut serta dalam kebahagian Indonesia ini. Dalam perjalanan yang lama ini beberapa banyak warisan yang ditinggalkan orde lama, orde baru, dan orde revormasi untuk anak cucu kelak. Sedangkan saat ini kita tidak henti-hentinya menghabiskan sumber daya alam dan bahkan alam yang hijau dan subur ini telah di rusak untuk keperluan segelincir orang saja.
Mungkin suatu nyanyian waktu kecil yang berjudul PAK TANI saat ini sudah tidak pantas lagi dilantunkan oleh anak-anak sekolah dasar, karena sawah dan lading yang ada di Indonesia saat ini hilang menjadi bangunan yang tinggi bahkan anak penggembala pun menggembala di jalan raya dan MOL. Betapa indahnya dulu kala mendengar dongeng kakek, nenek kita yang teru menceritakan kehidupannya waktu mereka masih anak-anak, dengan wajah tersenyum seolah mereka mengejek kita karena sekarang kita tidak bisa lagi bermain seperti mereka. Saat ini semua permainan anak-anak sudah dibuat praktis sedangkan beberapa permainan tradisional daerah hanya tinggal kenangan kakek nenek kita.



Pendidikan pun saat ini terlihat praktis dan semakin rendah nilai sakralnya dalam dunia kerja biarpun mata pelajarannya semakin membuat otak kanan kita bekerja ekstra, dari jam 07.00 sampai 13.30 rata-rata anak belajar disekolah sedangkan waktu untuk bermain dengan alam hanya minggu padahal hari minggu anak-anak sudah disuguhi acara anak oleh beberapa setasiun TV yang ada sehingga anak cenderung duduk berlama-lama di depan TV. Sebenarnya apakah ini yang disebut kemajuan pembangunan memang apabila kita dapat memfaatkan dengan baik dan mendapat bimbingan yang tepat kita dapat maju, sedangkan yang bisa seperti itu saat ini hanya anak-anak kota. Tanpa menyadari bahwa perbandingan usia anak yang tinggal di kota dan desa adalah 5 : 2, lima untuk anak desa dan dua untuk anak kota. Dari lima itu pun hanya sekitar 2 yang dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sedangkan 3-nya hanya menjadi petani, ada juga yang merantau dan berwirausaha. Untuk anak kota dapat terbagi 1 bisa kepeguruan tinggi dan yang satu lagi kerja swasta bahkan nganggur.
Pedidikan yang diterima anak-anak tadi pun hanya sekitar 30% yang dinyatakan menjadi tenaga kerja provesional sedangkan 70%nya entah kerja jadi apa. Kebanyakan yang ada didalam masyarakat ada yang berwirausaha bagi yang punya modal sedangkan laininya bekerja serabutan yang tidak sesuai dengan bidangnya.
Berkiblat kedunia barat memang dunia pendidikan bangsa ini sangat jauh tertinggal dan terbelakang , kemana kebenaran cerita kakek nenek kita saat mengekspor tenaga pendidik keluar negeri pada zaman orde lama apa itu hanya kenagan masalalu saja. Sedangkan saat ini Malaysia sudah jauh mendahului kita dalam segala bidang. Memang Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang tenaga kerja tetapi hanya tenaga kerja kasar atau buruh. Padahal permintaan yang berlaku dipasaran adalah tenaga kerja professional, terampil dan minimal pendidikan D3 perguruan tinggi. Dilihat dari situ semua memang untuk bangsa ini mampu tapi kenyataan dilapangan tidaklah begitu karena beberapa masalah yang kompleks misalnya masalah dana, koneksi dan pungli sangatlah terbuka dan terang-terangan dalam dunia kerja khususnya pegawai negeri (PNS).
Pungutan liar yang ada dalam setiap pendaftaran PNS sudah menjadi rahasia publik itupun jumlahnya mencapi puluhan juta rupiah padahal dari pemerintah sudah mengumumkan tidak adanya uang pendaftaran sampai dinyatakan diterima dan mendapat SK. Memang ada yang mulus tidak menggunakan uang-uang pelicin itu tapi jumlahnya hanya 25% dari jumlah yang diterima sebagai PNS, terus 75% dengan pelicin itu dapat dilihat dalam beberapa hal di yang dapat dievaluasi dalam penanganan pndidikan di Indonesia yang sedang berjalan saat ini.
Beberapa orang mungkin menyalahkan mahalnya pendidikan yang sangat membumbung tinggi, sedangkan di masyarakat menengah bawah masih bingung untuk mencari sesuap nasi anggapan yang ada dalam masyarakat merupakan hal yang sangat prinsip adalah ekonomi. Banyak potensi orang yang pandai dan mau bekerja keras berasal dari kelas masyarakat menengah dengan biaya yang relative pas-pasan. Dengan perkembangan dunia kerja saat ini dan adanya pasar bebas yang ditawarkan merupakan suatu tantangan tersendiri untuk generasi muda dalam dunia pendidikan kecenderungan berwirausaha adalah dampak dari globalisasi yang ada.
Sekarang ini ekonomi yang sangat berperan dalam hidup bahkan untuk dunia pendidikan yang ada di Indonesia saat ini berorientasi pada persiapapan tenaga kerja, beda dengan dunia barat yang berorintasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan provesionalisme manusia. Indonesia saat ini baru mencapai pada tahap tenaga kerja trampil. Kekurangan masih menjadi alasan yang kuat untuk menyembunyikan kelemahan itu.
Apa jadinya apabila dalam departemen pendidikan yang sudah mendapatkan 20% anggaran dari RAPBN belum terrealisasi dengan tertib. Nyatanya ada beberapa sekolah di tingkat desa dan kota yang masih memungut biaya pendidikan yang tinggi padahal dengan adanya dana BOS dan rehab gedung dari pemrintah diharapkan siswa bebas biaya sekolah dan bebas uang gedung. Kenyataan dilapangan masih saja banyak sekolah yang memungut SPP dari siswa yang ada padahal sekolah itu negeri, harus dipertanyakan juga dan yang dari pemerintah untuk apa dan bagaimana laporannya apa hanya fiksi atau memang dana yang diberikan oleh pemerintah tidak mencukupi semua oprasional sekolah saat ini karena mahalnya alat peraga dan barang-barang yang mendukung pendidikan.
Prihatin juga melihat semua itu sudah 62 tahun Indonesia merdeka tapi bukannya maju dalam pendidikan dan menciptakan orang-orang yang berfikir cerdas untuk bangsa. Bahkan kemajuan yang ada hanyalah kemajuan semu dan merupakan bimbingan dari Negara-negara adikuasa yang selalu diatas kita dan mengendalikan lajunya ekonomi dan dunia pendidikan yang ada saat ini. Mungkin dengan berfikir positif dengan politik dan rasa cinta kepada Negara dapat menyadarkan diri kita dan seluruh bangsa untuk sadar daripenjajahan ekonomi dan pendidikan saat ini.

Read More......

Tuesday, August 7, 2007

Dalam Pencarian

Semuanya yang kita rasakan sama, keyakinan, rasa yang bernama cinta tidak lepas untuk di maknai. Tapi, saya sendiri beranggapan bukanlah sebuah hal penting untuk menjelaskan atau menafsirkan cinta. Tetapi harapan yang ada karena cinta itu sebuah perubahan yang terus berbuah kebahagiaan yang abadi entah itu sekarang atau kelak. Kecocokan dan sepemikiran yang merupakan awal dari tumbuhnya benih cinta dalam diri manusia.

Memang, cinta adalah rasa sesuatu yang abstrak tak dapat di raba tetapi bisa di lihat. Bisa di lihat dari sikap dan perbuatan serta pengorbanan. Sebab saya juga berkeyakinan bahwa cinta punya power untuk menggerakkan yang lemah menjadi kuat yang sehari-hari terlihat dungu bisa berubah menjadi jenius. Inikah kekuatan cinta yang sangat dasat itu, dengan menjanjikan ketenangan hati dan kebahagiaan cinta sulit sekali dipelihara dan dijaga.
Saya sendiri pernah merasakan dunia begitu gelap saat makna cinta belum ada dalam diri ini. Kehidupan saya menjadi amburadul, seenaknya sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang ada dalam masyarakat. Ketika itu saya mencintai seorang gadis lugu yang cantik dan terlihat begitu anggun juga sederhana dengan jilbabnya, tetapi saya merasa sangat terpukul ketika saya tidak mendapatkanya dan mendapati dia telah mencintai orang lain yang lebih segalanya dari saya.
Sebenarnya, dia disukai juga pria lain bisa dibilang seniornya di kampus, jika di nalar dengan logika yang jernih dan objektif, bukanlah sesuatu yang harus di sesali dan melarutkan diri dalam kekecewaan tetapi itulah cinta. Mungkin benar yang di lantunkan Agnes Monica dalam salah satu lagunya, cinta tak ada logika. Namun, dalam kacamata saya hari ini, logika bisa mengendalikan cinta, inilah cinta yang mencerminkan kedewasaan ketika cinta masih berada di dalam kendali logika.
Membiarkan diri hanyut dalam imajinasi bahwa cinta adalah keindahan sejati merupakan kesimpulan keliru dan fatal. Hal ini bisa berefek pada depresi, stres bahkan lebih jauh bisa menyebabkan bunuh diri. So, saya peringatkan silahkan jatuh cinta tetapi jadilah raja terhadap cinta itu. Jangan biarkan pisau cinta menusuk mata anda sehingga anda buta dan tidak bisa melihat dengan mata yang jernih sebab banyak hal di bumi ini yang menuntut "mata yang selalu awas".
Setelah adanya cinta dalam diri manusia sampai saya memaknai dengan arti yang lain, secara otomatis cinta itu menumbuhkan perasaan hampa dalam kesendirian yang sangat dalam dunia gelapku ada beberapa masalah yang harus dipilah-pilah dengan sangat teliti.



Read More......

Malam minggu di Bukit Turgo”makam Syekh Jumadil Qubro”

Syekh Jumadil Qubro adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah seorang pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa. Ia umumnya dianggap bukan keturunan Jawa, melainkan berasal dari Asia Tengah. Terdapat beberapa versi babad yang meyakini bahwa ia adalah keturunan ke-10 dari Husain bin Ali, yaitu cucu Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Martin van Bruinessen (1994) menyatakan bahwa ia adalah tokoh yang sama dengan Jamaluddin Akbar (lihat keterangan Syekh Maulana Akbar di bawah).
Sebagian babad berpendapat bahwa Syekh Jumadil Qubro memiliki dua anak, yaitu Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq, yang bersama-sama dengannya datang ke pulau Jawa. Syekh Jumadil Qubro kemudian tetap di Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, dan adiknya Maulana Ishaq mengislamkan Samudera Pasai. Dengan demikian, beberapa Walisongo yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Sunan Giri (Raden Paku) adalah cucunya; sedangkan Sunan Bonang, Sunan Drajad dan Sunan Kudus adalah buyutnya. Hal tersebut menyebabkan adanya pendapat yang mengatakan bahwa para Walisongo merupakan keturunan etnis Uzbek yang dominan di Asia Tengah, selain kemungkinan lainnya yaitu etnis Persia, Gujarat, ataupun Hadramaut.
Makamnya terdapat di beberapa tempat yaitu di Semarang, Trowulan, atau di desa Turgo (dekat Pelawangan, Puncak pegunungan Turgo sekitar Merapi, Yogyakarta). Belum diketahui yang mana yang betul-betul merupakan kuburnya.



Tanggal 4 Agustus 2007, sabtu malam minggu sekitar pukul 19.00 aku berangkat ke makam KH Cudhori tegalrejo magelang untuk berziarah dan sowan (menghadap) KH Durrahman Kudhori. Aku memang punya maksud lain datang ketempat itu untuk menemui teman musyafir yang datang dari jawa timur tepatnya lamongan namun dia lama nyantri di beberapa pondok pesantren, dan salah satunya di Kudus, Demak untuk mengafalkan Al Quran.
Aku bertemu dengannya memang tanpa sengaja di makam KH Dalhar Gunung Pring, Muntilan saat dia singgah 41 hari dan menghatamkan 13 kali Al Quran, waktu itu aku juga sedang ngaji di Gunung Pring 41 hari juga karena aku malas pulang dan suka tidur diluar rumah mendingan aku bermalam di gunung Pring lagian disana ada koprasi santri yang buka 24 jam jadi untuk urusan makan dan minum bisa terjamin. Setiap malam-malam yang kulalui aku hanya diteman dengan seorang teman namanya sastro
Waktu tanpa terasa berlalu dengan cepat aku sudah 21 hari ngaji di gunung pring, bertepatan dengan itu datanglah seorang musyafir dari jawa timur. Musyafi yang berniat menghafal Al Quran itu biasa di sebut kang Gondrong menurutnya dia telah berjalan menelusuri pulau jawa dan sumatera dan dilakukan jalan kaki. Hari pertama pertemuan aku belum begitu menanggapi tapi seiring berjalannya waktu dan seringnya aku ngobrol masalah hukum dikitab-kitab aku jadi dekat dengannya. Hukum sunah dan hukum wajib dalam ajaran Islam yang semakin lama semakin ditinggalkan antaranya beberapa syariah tentang tata cara tahlil, berziarah, berpakaian dengan tata cara agama serta bagaimana cara menghindari hidup kita dari fitnah. Kami juga membandingkan antara ilmu logika marx, higel dan tan malaka dengan beberapa kitab yang pernah dia pelajari.
Kang Jalil memang ahli dalam bidang kitab dari bab sufi sampai bab tafsir Al Quran, di tambah lagi dengan beberapa pengalaman dan kepandaianya untuk hidup di jalan yang terkenal keras dan penuh maksiad. Menghadapi beberapa masalah yang ada dalam setiap perjalanan yang kang jalil lewati menorehkan banyak cobaan yang dia hadapi sebagai musyafir yang bertujuan untuk menghafal Al Quran. Entah pada malam keberapa saya, kang jalil dan beberapa orang yang sedang berziarah ke makam KH Dalhar ngbrol membicarakan beberapa wali dan syekh yang ada di pulau jawa ini, sampai ada yang membicarakan bukit turgo yang diatasnya ada makam syekh Jumadil Qubro yang dikenal sebagai bapak dari Maulana Malik Ibrahim tokoh tertua dari cerita Wali Songo.
Sebuah pemikiran pun tumbuh bagikan benih tumbuhan yang terus bermekaran dalam sarang otak. Tiba-tiba aku dan kang Jalil mempunyai pikiran untuk berziarah ke makam Syekh Jumadil Qubro setelah kang jalil menyelesaikan hafalaSebuah pemikiran pun tumbuh bagikan benih tumbuhan yang terus bermekaran dalam sarang otak. Tiba-tiba aku dan kang Jalil mempunyai pikiran untuk berziarah ke makam Syekh Jumadil Qubro setelah kang jalil menyelesaikan hafalannya yang ke13 dimakam KH Dalhar dan pergi ke KH Nur Muhammad serta mamir kerumah teman saat dia nyantri di Kudus, dan ternyata temannya itu aku juga kenal. Sekalian saja kang jalil ku ajak kerumahku dan kuantar ketemannya.
Selang 2 hari dari pertemuan antara kang jalil dengan temannya itu aku dengar kabar kalau kang jalil berada di jejeran Bantul tuk tiga hari. Dan hari sabtu tanggal 4 agustus kemarin kang jalil sudah berada di magelang lagi tepatnya di Tegalrejo dirumah teman saat dia nyantri di Cirebon. aku di SMS sore kang jalil memberikan kabar keberadaannya dan menayakan jadi tidak kita pergi ke Turgo? Aku langsung menelfon dia dan menyatakan sanggup. Sekitar jam 20.00 aku sudah berada di Tegalrejo.
Kami bertiga berangkat keturgo sekitar pukul 22.00 jadi sampai dikakibukit jam 23.00. kami langsung membangunkan jurukunci untuk menitipkan kendaraan tanpa menunggu lama kami bertiga langsung naik kebukit Tugo berbekalkan senter Korek yang penerangannya sangat terbatas. Dalam setiap perjalanan kami sempat merasakan beberapa suasana yang berbeda-beda. Saat kami mau masuk ke gerbang jalan ke makam entah mengapa perasaan dan hati kami berdetak kencang diikuti berdirinya bulu kuduk kami. Suasana mistis sangat kental tapi kami tidak begitu nenghiraukannya langkah tetap diteruskan sekitar setengah perjalanan kami menemukan dua batang kayu yang kering sudah siap bakar kami beranggapan diatas banyak batuan serta bisa kita gunakan untuk api unggun agar tubuh kami bisa hanggat.
Perjalanan pun usai kami sudah berada di puncak bukit itu tapi sebelum kami ke makam syekh Jumadil Qubro kami menemukan sebuah Gua yang oleh masyarakt sekitar di sebut Goa Jepang karena merupakan salah satu peninggalan jepang saat penjajahan waktu dulu untuk penjagaan keamanan wilayah Yogyakarta dan sekitar dari serangan sekutu. Kami hanya melihat dari luar dan langsung naik kemakam. Heran bukan kepalang ternyata di atas bukit ini ada satu makam yang sudah dibangun dengan megah. Kami langsung naik dan melepaskan letih sejenak sambil membakar sebatang rokok. Sekitar jam 01.30 dini hari kami bertiga mulai TAHLIL sambil diterangi cahaya bulan. Satu jam untuk TAHLIL dan menghafal AL Quran kami pun selesai berniat untuk tidur agar besok saat kami turun badan kami sudah fit.
Entah mengapa malam itu aku tertidur paling pules sedangkan Sasto dan Kang Jalil hanya tidur sayu sampai subuh.




Read More......

Bendera "Agustus Part III"


Merah Putih bendera Negara Indonesia yang merupakan simbul dari semangat perjuangan Negara Republik Indonesia. Merah yang merupakan lambing dari keberanian dan semangat sedangakan keiklasanya atau suci dilambangkan dengan warna putihnya. Bendera yang ijahit oleh ibu Fatmawati yang merupakan istri pertama proklamator Ir Soekarno telah berhasil dikibarkan dengan semangat perjuangan dan perebutan yang sarat dengan pengorbanan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur hari jumat pukul 10.00 wib.

Bendera yang pertama kali dikiarkan pada hari jumat itu mengartikan keberanian dengan jiwa yang suci melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pada waktu itu Indonesia yang sedang mengalami kekosongan kekuasaan telah dapat dimanfaatkan oleh para pemuda Indonesia untuk mengikrarkan kemerdekaan yang sempat terjadi polemik yang panjang di Rengasdengklok. Yang merupakan perpaduan pikiran dari Pemuda bentukan jepang BPUPKI dan Pemuda golongan muda BPKI. Perdebatan yang berbuntu ke penculikan soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk merumuskan teks proklamasi yang diikrarkan pada 17 Agustus 1945 itu merupakan awal dari perjuangan Indonesia.
Bendera yang dikibarkan sebagai pemersatu seluruh bangsa Indonesia yang merasakan senasib dan sepenanggungan bersatu padu dan saling membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru saja diikrarkan. Sehingga apa yang menjadi tanggungan bangsa Indonesia dapat dirasakan bersama.
dalam perjalanan Indonsia Merdeka yang ke 62 tahun ini sudah banyak sekali masalah-masalah yang sudah teratasi dan yang belum diatasi sama sekali.


Read More......

Friday, August 3, 2007

Menorah asal penjajah Agustus Part II

Dagang, merupakan penggerak ekonomi yang sangat besar dari situ juga asal mulanya terjadi penjelajahan samudara disamping telah ditemukannya penemuan-penemuan baru didunia barat sekitar abad 16-20. Dengan perkembangan perekonomian dan teknologi yang tinggi mendorong orang-orang barat seperti portugis, inggris, belanda dan Negara eropa yang lain berlomba-lomba untuk membuktikan perkembangan teknologinya sehingga sampai adanya penjelajahan samudera.
Ketika Negara eropa telah masuk diindonesia tepatnya di daerah Malaka, Portugis adalah salah satu Negara eropa yang datang pertama kali di Selat Malaka sebagai pedagang dan itu merupakan penemuan besar bagi Negara-negara barat karena waktu itu bumi Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah disamping itu perkembangan politiknya juga sebatas didunia kerajaan saja. Beberapa waktu orang-orang portugis ini memang baik karena mereka hanya membeli rempah-rempah dari petani dengan harga tinggi ‘anggap orang pribumi’ sedangkan bagi orang eropa merupakan harga yang sangat murah.


Tidak begitu lama Negara lain yang datang portugis adalah inggris tetapi mereka tidak hanya bertujuan menjari rempah-rempah saja tetapi mereka juga memiliki tujuan lain dengan menyebarkan agama nasrani, dan memperlebar kekuasaan. Untuk itu inggris sempat memonopoli pembelian rempah-rempah disekitar malaka untuk djual kembali di negaranya dengan harga yang tinggi. Setelah itu Negara-negara eropa lain menyusul.
Belanda yang paling lama dan yang paling lama berada di Indonesia karena kepandaiannya berpolitik dan penanaman pengaruh yang besar terhadap pribumi melalui badan dagang VOC. Dengan monopoli perdagangan dan dominasi politiknya di Kepulauan Nusantara belanda sukses besar biarpun mendapat perlawanan dari para Raja, bangsawan Istana bahkan perlawanan-perlawanan local yang merupakan pemberontakan petani Nusantara.
Dengan konsulidasi politik PAX NEERLANDLICA dan perubahan setruktur yang dilakukan belanda tidak dengan mudah menenangkan tradisi perlawanan, kemudian ini yang menjadikan kekuatan yang paling tegar dalam Nasionalisme Indonesia sehingga menjadi dorongan idiologis untuk menemukan kebudayaan Nasionalisme sesungguhnya. Nasionalisme bukan semata-mata menolak keberadaan dominasi asing dibumi nusantara tetapi bagaimana cara belajar kita terhadap sejarah dan tata social yang mandiri. Karena itu asal-usul nasinalisme Indonesia tidak dapat dicari dari berbagai corak perlawanan tradisional tetapi bagaimana keseluruhan orang-orang dari beberapa daerah bahkan pulau dapat bergaul dan merasa senasib sepenanggungan sampai menumbuhkan komunitas baru yang dapat berfikir Nasionalis secara menyeluruh Nusantara.
Keinginan bersama dalam emansipatoris nasionalisme ini mendapatkan saluran dengan berdirinya Boedi Utama tanggal 20 Oktober 1928. Dengan selogan sumpah pemuda yang diikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 dengan itu paradikma baru wacana politik dan kultur telah ditemukan. Sumpah yang membenarkan sifat etnis-etnis dari nasionalisme Indonesia secara tidak langsung mengesahkan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Indonesia dan mendorong pergerakan kebangsaan seluruh Nusantara, peristiwa itupun memunculkan beberapa tokoh nasionalisme seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, tan Malaka dan banyak lagi. Biarpun tidak beberapa lama mereka telah diasingkan dibeberapa daerah luar jawa bahakan tan malaka diasingkan diluar negeri tepatnya hongkong cina tetapi dengan seangat perjuangan di Hongkong Tan malaka malah berhasil menyelesaikan tulisanya dan dibukukan yang diberi judul”MADILOG” buku yang mengiahkan beberapa cara untuk menjadikan rakyat Indonesia maju dan mandiri degan Matrealisme, Dialektika dan Logika dengan mengambil beberapa pemikir barat seperti Marx, Higel, dll yang mengedepankan masalah dengan cara yang logis. Bahkan dari buku tersebut telah dijelaskan bagaimana cara berfikir yang ideal dan bertanggung jawab dengan penjabaran tesis, anti tesis dan sintetis yang merupakan pola alur berfikir yang logis

Read More......

Wednesday, August 1, 2007

Agustus "Part I"

Hini rabu tanggal 1 agustus 2007, warga indonesia secara otomatis akan merayakan hari kemerdekaan ini. tahun ini indonesia sudah berumur 62 tahun sudah banyak peristiwa yang menemai perjalanannya. memang di usia yang 62 tahun ini indonesia sudah berkembang sangat pesat, dari segi ekonomi, pilitik, budaya, serta pendidikan yang semakin hari semakin mahal.

Proklamator Ir Soekarno yang membacakan teks proklamasi pun sudah lama meninggal dunia dan telah dimakamkan diblitar, setelah itu pun Moh Hatta orang yang ikut menandatangani teks itu juga sudah meninggal. sampai sekarang dua tokoh proklamator itu masih diagung-agungkan oleh masyarakat. setiap bulan agustus seperti ini masyarakat indonesia biasanya sering mengadakan beberapa acara seperti lomba, hiburan, dan beberapa acara yang menunjukkan rasa nasionalisme. Agar masyarakat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme seperti Proklamator kita.
teks proklamasi yang telah ditandatangai dan dibacakan oleh soekarno sekarang sudah mulai didengungkan lagi oleh masyarakat. tempat yang dulu untuk ploklamir kemerdekaan pun sekarang sudah dibangun megah.


sejarah telah ada dan banyak dituliskan oleh para sejarahwan, dari profil pahlawan sampai pejalanan kemerdekaan Indonesia pun sudah banyak biarpun ada beberapa fersi yang beberbeda agar masyarakat dan generasi muda dapat mengingat para pahlawan yang berjuang untuk negara Indonesia ini.

globalisasi pun sudah bergema dari segala bidang tidak lepas juga dalam bidang pendidikan globalsasi sudah sangat merasuk dan mempengaruhi generasi muda rasa nasionalisme semakin pudar karena generasi muda sudah jarang sekali membaca buku-buku pahlawan yang ada. saat ini pahlawan yang mereka kenal adalah tokoh-tokoh animasi yang diciptakan orang-ornag barat. memang ada beberapa yang masih menekuni baca buku pahlawan kita tapi dalam kenyataan dilapangan mereka pun seakan meninggalkan jasa pahlawan Nasional.

apakah kita harus menyalahkan globalisasi yang tidak mungkin dihindari ini, atau kita merenung lagi apa yang sebenarnya terjadi dikehidupan bangsa ini. apakah kita harus mulai dari awal lagi itu tidak mungkin, ataukah negara kita belum lepas dari pejajahan yang telah bermetamorfosis ini.

untuk semua masalah itu tidak akan lepas dari dunia pendidikan yang semakin ruwet ini.





Read More......