Tuesday, May 8, 2007

Bintang Fourin


Bertemu becanda dan berdebat tapi malam ini kita tidak lakukan hal-hal itu kamu terlihat murung tanpa ekspresi, kamu malah memintaku untuk membuatmu tertawa. Aku sendiri bingung bagaimana caranya sedangkan kamu sendiri mau berada disini tempat yang sangat sulit untuk membuat kamu tertawa.

Hingga pada akhirnya kita membicarakan bintang lucu juga kamu memilih bintang yang paling bersinar dan menyebutnya bintang faurin. Aku mengiyakan saja sembrani mencari bintang yang lebih bersinar tapi aku belum menemukan, entah mengapa beberapa saat muncul bulan dengan pancarkan cahaya yang lebih terang.


Namun bulan itu tetap saja berada dibawah bintang faurin biarpun dia bersinar terang namun ia tak sanggup mencegah bintang tuk pergi meninggalkannya, seraya berontak dengan keangkuhan bulan pun menunggu dengan sabar dan memasrahkan semua harapan pada bintang dan Tuhan.

Setelah kamu pulang ingin rasanya aku pergi kebukit tertinggi dan berteriak lantang memanggil namamu, tapi aku hanya bisa pergi keatas gedung ini dan memanggil namamu berulang-ulang hingga aku lelah. Suatu tindakan yang bodoh tapi mengasikkan aku berharap triakanku didengar olehNYA.

Aku letih dan mencari tempat tuk membaringkan tubuhku, mata dah tidak mau diajak kompromi dan berdebat untuk meminta dia tidur.

Senja datang bintang pun hilang namun bulan sering berontak sampai ada istilah bulan kesiangan ha..ha..aneh juga cahayanya kalah dengan terangnya sinar ahari sinar yang lebih sombong dan sinar yang memberi kehidupan yang lebih panjang dan lebih keras.

Malam ini pun bintang faurin bersinar lagi masih ditempat itu dan bersinar paling terang diantara bintang-bintang yang lain.

Tapi malam ini apa yang terjadi padamu aku tidak mengerti, seperti cahaya yang sedang redup karena belenggu kaca kehidupan, penuh bayang dan kebingungan mencari sebuah jawaban dan senyuman yang sedang hilang dari dirimu.

No comments: