Sunday, May 13, 2007

Dua Hariku "part I"


Malam sudah larut, mata ini tertuju sama satu bintang diangkasa, bintang yang bersinar lebih terang diantara yang lain. Pikiran masih melayang sehingga keinginan untuk pergi pun semakin berdendang kencang. Beranjak dari tempat duduk saya berjalan menuju ke motorku aku mulai perjalanan tanpa arah ini.

Ku arahkan motorku kearah timur,dengan keinginan dalam hati tuk menjemput mentari, tapi ini masih terlalu malam dalam pikirku harus kemana, tapi entah mengapa aku ingat memori kecilku, di suatu tempat yang tinggi tapi ada aliran air yang bergemricik dari tebing atas ke arah bumi. Tawang Mangu daerah di gunung Lawu dengan pemandangan sangat indah. Terdapat air terjun Grojogan Sewu yang cukup tinggi, hutan Cemara Sewu, dan danau Sarangan. Tawang Mangu terletak sekitar 30 km dari kota Solo.


Malam yang dingin pun semakin sepi tapi entah mengapa pikirku dalam perjalanan mengarakkanku ke tempat itu, hatipun tak kuasa untuk menolak. Mantap dan membuang jauh-jauh pikiran burukku aku belokkan motorku menuju Tawang Mangu. Dalam perjalanan pun sempat berhenti di suatu temapat yang sangat sepi. Berhenti sejenak tuk berteriak sekaligus istirahat, 15 menitpun berlalu aku mulai lagi perjalanan ini.

Jalan yang terjal dan berkelok tidak patahkan semangatku untuk terus melajukan motorku ketujuan itu. Sampai juga aku diTawangmangu aku langsung menuju ke pos penjaga dan meminta izin untuk masuk komplek, pertamanya satpam pun tidak mengizinkan karena sudah malam, tapi dengan beberapa alasan dan rayuan akhirnya aku boleh masuk, bahkan diantar sampai warung yang berada dalam komplek itu. Aku bertemu penjaga warung sekalian saja aku minta izin tuk menginap.

Malam ini tepat jam 00.00 aku merasakan diriku sangat ringan seperti kapas yang terbang tertiup semilir angin malam, sehingga kulangkahkan kaki ini kesebuah batu yang berada tepat didepan warung itu, dukuk dan menatap sekitar sambil ditemani secangkir kopi dan rokok yang terus berapi, saya nerasakan kesegaran yang alami semua masalah yang ada dikepala sejenak terlupakan digantikan dengan kenyamanan.

Tapi mata ini masih saja ingin lihat bintang di angkasa ternyata bintang tadi masih bersinar terbayang seseorang yang menamai bintang itu, bintang fourin bersinar terang berdampingan dengan bulan yang terlambat datang. Mencoba untuk merebahkan tubuhku diatas batu sambil mengenakan sarung yang baru saja dipinjami pemilik warung. Tiba-tiba aku melayang jauh kenegeri hayalan sejenak jiwa pergi dari raga ini.
Tuk malam itu aku tak ingat lagi apa yang terjadi sampai aku terjaga karena jiwaku telah kembali, ternyata disekelilingku aku ditemani sekitar 50 monyet yang sedang bergoyang di ganggu pengunjung tawangmangu. Aku langsung berhentak berdiri dan menuju warung. Berlari menuju air terjun yang tinggi berbaur dengan pengunjung yang datang aku sempatkan tuk membasuh muka dan gosok gigi, saat itu entah orang bilang apa toh aku juga tidak kenal dan gak ketemu lagi.

Melihat air yang terus terjun dari lereng yang curam, kutatap dan kunikmati setiap percikan yang membasahi wajah ini. DAMAI TERASA DIHATI.....terus dan terus teringat wajahmu..Bintang FOURINku..

No comments: