Tuesday, March 4, 2008

dunia sex inTELEC part 02

Sex intelec Yogyakarta, merebak dalam alur-alur birokrasi pendidikan. Birokrasi sex tersusun secara terorganisir rapi ada di dalam setiap Universitas-universtas. Komunitas mereka yang semakin eksis mempunyai peran tersendiri dibandingkan dengan komunitas-komunitas lain. Komunitas yang sering disebut ayam, lebih bias menjaga persahabatan kepada teman-teman kuliahnya, jati dirinya sebagai ayam kampus seolah terus tertutup rapi. Dengan prisai intelek muda dan masih mengenyang pendidikan tinggi secara bebas ayam kampus melancarkan kerja-oprasi sex.
Konsumen ayam-ayam sendiri merupakan para bos-bos muda sampai tua yang berani membayar mereka dengan harga 500rb -1 juta. Sehingga apa bila ayam kampus itu melakukan hubungan sex dengan teman-teman kuliahnya yang merasa berat membayar uang sebanyak itu, menimbulkan dua opsi yang bias diterka-terka. Kemungkinan pertama yaitu mahasiswa tersebut memang tajir, beruang dan yang kedua atas dasar suka sama suka. Sehingga sex dilakukan dengan fan.


Entah keuntungan apa yang diterima dari si ayam dan temannya, yang jelas kepuasan mempunyai peran penting disini. Atau hanya mempraktekkan gaya-gaya baru saat berhubungan sex. Yang jelas sex dikalangan ini berakibat butuk kepada pihak ayam-cewek.
Beberapa penelitian yang dilakukan badan surfai tentang tingkat sex dikalangan mahasiswa menyebutkan bahwa 85% mahasiswi dijogja sudah tidak virgin-perawan. Uangkapan-ungkapan dari kalangan perempusan minoritas yang menganggap bahwa virgin hanya sebuah wacana menerangkan bahwa sebenarnya sex itu perlu, asalkan mematuhui apa aturan yang ada. Sehingga kemungkinan hamil diluar nikah bias ditekan-pada porsi sex antar pacar atau teman.
Banyak uang menentang ungkapan-ungkapan dari mahasiswi minoritas tersebut-virgin hanya wacana. Datangnya penentangan itu banyak dari golongan agama dan komunitas lain dengan paham mereka yang berseberangan bahwa sex harus dilakukan setelah mempunyai hubungan resmi-nikah, berdasar agama dan norma. Penentanga terus ada karena dapat dilihat budaya yang ada di daerah timur memang sangat kental dengan peran agama yang secara tidak langsung membentuk norma-norma masyarakat.
Norma-norma tersebut secara tidak langsung akan berbenturan dengan kebasan sex yang ada dimasyarakat khususnya kalangan muda, dimana pada usia muda merupakan saat-saat mencari dunia baru dan hal barus-sex salah satunya.
Di kota Yogyakarta sex dikalangan muda dan cenderung kekalangan mahasiswa yang merupakan pendatang dari berbagi daerah, berbeda pula latar belakang dan adat.


No comments: