Friday, August 3, 2007

Menorah asal penjajah Agustus Part II

Dagang, merupakan penggerak ekonomi yang sangat besar dari situ juga asal mulanya terjadi penjelajahan samudara disamping telah ditemukannya penemuan-penemuan baru didunia barat sekitar abad 16-20. Dengan perkembangan perekonomian dan teknologi yang tinggi mendorong orang-orang barat seperti portugis, inggris, belanda dan Negara eropa yang lain berlomba-lomba untuk membuktikan perkembangan teknologinya sehingga sampai adanya penjelajahan samudera.
Ketika Negara eropa telah masuk diindonesia tepatnya di daerah Malaka, Portugis adalah salah satu Negara eropa yang datang pertama kali di Selat Malaka sebagai pedagang dan itu merupakan penemuan besar bagi Negara-negara barat karena waktu itu bumi Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah disamping itu perkembangan politiknya juga sebatas didunia kerajaan saja. Beberapa waktu orang-orang portugis ini memang baik karena mereka hanya membeli rempah-rempah dari petani dengan harga tinggi ‘anggap orang pribumi’ sedangkan bagi orang eropa merupakan harga yang sangat murah.


Tidak begitu lama Negara lain yang datang portugis adalah inggris tetapi mereka tidak hanya bertujuan menjari rempah-rempah saja tetapi mereka juga memiliki tujuan lain dengan menyebarkan agama nasrani, dan memperlebar kekuasaan. Untuk itu inggris sempat memonopoli pembelian rempah-rempah disekitar malaka untuk djual kembali di negaranya dengan harga yang tinggi. Setelah itu Negara-negara eropa lain menyusul.
Belanda yang paling lama dan yang paling lama berada di Indonesia karena kepandaiannya berpolitik dan penanaman pengaruh yang besar terhadap pribumi melalui badan dagang VOC. Dengan monopoli perdagangan dan dominasi politiknya di Kepulauan Nusantara belanda sukses besar biarpun mendapat perlawanan dari para Raja, bangsawan Istana bahkan perlawanan-perlawanan local yang merupakan pemberontakan petani Nusantara.
Dengan konsulidasi politik PAX NEERLANDLICA dan perubahan setruktur yang dilakukan belanda tidak dengan mudah menenangkan tradisi perlawanan, kemudian ini yang menjadikan kekuatan yang paling tegar dalam Nasionalisme Indonesia sehingga menjadi dorongan idiologis untuk menemukan kebudayaan Nasionalisme sesungguhnya. Nasionalisme bukan semata-mata menolak keberadaan dominasi asing dibumi nusantara tetapi bagaimana cara belajar kita terhadap sejarah dan tata social yang mandiri. Karena itu asal-usul nasinalisme Indonesia tidak dapat dicari dari berbagai corak perlawanan tradisional tetapi bagaimana keseluruhan orang-orang dari beberapa daerah bahkan pulau dapat bergaul dan merasa senasib sepenanggungan sampai menumbuhkan komunitas baru yang dapat berfikir Nasionalis secara menyeluruh Nusantara.
Keinginan bersama dalam emansipatoris nasionalisme ini mendapatkan saluran dengan berdirinya Boedi Utama tanggal 20 Oktober 1928. Dengan selogan sumpah pemuda yang diikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 dengan itu paradikma baru wacana politik dan kultur telah ditemukan. Sumpah yang membenarkan sifat etnis-etnis dari nasionalisme Indonesia secara tidak langsung mengesahkan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Indonesia dan mendorong pergerakan kebangsaan seluruh Nusantara, peristiwa itupun memunculkan beberapa tokoh nasionalisme seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, tan Malaka dan banyak lagi. Biarpun tidak beberapa lama mereka telah diasingkan dibeberapa daerah luar jawa bahakan tan malaka diasingkan diluar negeri tepatnya hongkong cina tetapi dengan seangat perjuangan di Hongkong Tan malaka malah berhasil menyelesaikan tulisanya dan dibukukan yang diberi judul”MADILOG” buku yang mengiahkan beberapa cara untuk menjadikan rakyat Indonesia maju dan mandiri degan Matrealisme, Dialektika dan Logika dengan mengambil beberapa pemikir barat seperti Marx, Higel, dll yang mengedepankan masalah dengan cara yang logis. Bahkan dari buku tersebut telah dijelaskan bagaimana cara berfikir yang ideal dan bertanggung jawab dengan penjabaran tesis, anti tesis dan sintetis yang merupakan pola alur berfikir yang logis

No comments: